Jumat, 24 Mei 2013

Dongeng Hamparan Pasir dan Riak Ombak

Kau datang saat tepian laut mengering
Bergulung, terguling didorong angin
Dari tengah samudera entah di mana
Dari dalam lautan entah berapa
                                Gelombangmu adalah kekuatan pasti
                                Bahwa dengan segala yang kau miliki,
                                Kecepatan, kekuatan, keyakinan...
                                Kau ‘kan capai titik tujuan perjalananmu
                                Hamparan pasir putih menghadap laut
                                Tempat hati diam terpaut
Dan sampai!
Kau beriak, ceria!
Membuncah, memecah, menyegarkan...
Dan pasir putih tak lagi kekeringan,
Terbawa alunan pelukanmu,
Merendam, menyejukkan...
Damai...
                                Lalu kau harus surut
                                Menjerit dalam kalut
                                Lalu pasir berlari terhanyut
                                Ingin kau bawa ikut,
Bersama ke palung laut...
Tapi kau harus pergi, kau harus kembali
Sendiri...  Dan pasir harus tinggal di sini...
                                Kemudian ombak berlarian,
                                Datang pergi silih berganti...
                                Tapi pasir putih tahu,
                                Ombak mana yang telah menyentuh hatinya
                                Dengan sayang
                                Bukan sekedar datang, lalu menghilang...
Kemudian ombak berkejaran,
Pasang dan surut bergiliran...
Tapi pasir putih tahu,
Ombak mana yang telah membelai batinnya
Dengan cinta
Bukan sekedar tiba, lalu berkelana...
                                Dan pasir putih tahu
                                Setiap ombak yang datang tak akan sama...
                                Dan pasir putih ingat
                                Ombaknya yang membuncah, memecah, menyegarkan...
Ombak yang tulus,
yang harus pergi mematuhi arus...
Sekali lagi...
Pasir putih tahu, pasir putih ingat
Saat ombaknya terdiam, perih...
Tertarik perintah arus...
Tak ingin pergi, tapi harus...
                                Tapi pasir putih dan ombak menerima...
Bahwa hamparan putih dan riak gelombangnya
                                Adalah tempat dan cara...
                                Saat mereka bertemu dan berpisah
                                Atas kehendak PenciptaNya...
Pasir dan ombak sangat tahu...
Mereka selalu ingat....
Dan mereka menerima...

*puisi hasil curhatan :)




Tepian Samudera Hati
Dramaga, 20 Mei 2013
14.51
Buat ombakku, di tengah samudera entah di mana
Di dalam lautan entah berapa....

Tidak ada komentar :

Posting Komentar